Beriman Kepada yang
Ghaib
Salah
satu pokok akidah Islam adalah beriman (meyakni) adanya hal—hal ghaib. Bahkan
keyakakinan ini merupakan sifat pertama yang disematkan Allah swt kepada
orang-orang yang bertakwa sebagaimana firman-Nya pada surat Al-Baqarah :1-3)
Asal
Muasal Penciptaan Jin
Banyak
sekali ayat Al-Qur’an dan hadist Rasulullah saw yang secara pasti dan akuratt
menunjukkan bahwa bangsa jin diciptakan dari api seperti di QS Ar-Rahman: 15;
AlHijr: 27; Al-A’raf:12.
Tempat
Tinggal Jin
Biasanya
bangsa Jin lebih memilih untuk tinggal di tempat yang tidak dihuni manusia
seperti padang pasir. Ada juga yang tinggal di tong sampah dan tempat
pembuangan kotoran. Diantara Jin ada juga yang
tinggal bersama manusia. Karena itu Rasulullah saw pernah keluar menuju
padang pasir untuk mengajak (mendakwahi) mereka kepada Allah swt. Beliau
membacakan Al-Quran kepada mereka dan mengajarkan syariat Islam. Hadist tentang
kisah ini banyak periwayatnya seperti yang terdapat dalam dua kitab Shahih,
Bukhori, Muslim dari jalur Adbullah bin Abbas dan Abdullah bin Massud. Tempat
tinggal lain seperti di tempat pembuangan kotoran, WC, atap rumah. Di tuliskan
pula bahwa Jin kafir lebih menyukai tempat-tempat najis lagi kotor dan membenci
aroma-aroma sedap. Berkebalikan dengan jin-jin Muslim.
Apakah
Jin Menyakiti Manusia?
Syaikh
Abu Bakar Al-Jaza’iri berkata, “Sesungguhnya fakta yang menyatakan bahwa bangsa
jin menyakiti manusia tidak dapat dipungkiri berdasarkan tetapnya dalil
Al-Qur’an maupun As-Sunnah dan realita-realita yang pernah terjadi. Kalaulah
bukan karena tirai-tirai penghalang dari para malaikat yang diperintahkan oleh
Allah swt untuk menjaga manusia, niscaya tidak ada seorangpun yang selamat dari
gangguan jin dan setan.
Dari
sini dapat diyakini bahwa sebagian jin menyakiti (menzalimi) manusia apakah
karena manusia itu sendiri mulai mengganggu atau menyakiti mereka dengan
menyiramkan air panas kepada mereka/mengencingi mereka atau menempati tempat
tinggal mereka tanpa sadar sehingga mereka membalas dan menyakiti manusia. Atau
karena sebagian dari jin itu memang ingin menyakiti manusia sehingga merekapin
menyakiti manusia tanpa sebab apapaun sebagaiamana hal itu juga tterjadi antara
seorang manusia dengan saudaranya sesame manusia.
Syaikh Abu Bakar
Al-Jaza’iri melanjutkan, “Pada hadist Shahih telah dijelaskan bahwa ketika
seorang pemuda dari kalangan Anshar menusuk jin yang menjelma menjadi ular,
ular ini belum akan mati sampai jin melakukan balas dendam kepadanya lalu
membunuhnya. Sehingga pemuda itu menemui ajalnya seketika itu juga.
Sampai-sampai Abu Said Al-Khudri berkata, :Tidak diketahui mana yang lebih dulu
menemui ajal, pemuda ataukah ular itu?”. Dalil yang diriwayatkan Imam Muslim
tsb dirasa sudah cukup sebagai penjelasan.
Kesurupan
Menurut
Al-Hafizh Abnu Hajar Al-Asqalani, kesurupan adalah penyakit yang menghalangi
organ penting dalam tubuh untuk berfungsi normal. Penyebabnya adalah angin yang
merasuk ke dalam lobang-lobang yang ada di pembuluh otak atau udara kotor yang
naik dari sebagian anggota tubuh menuju orak. Kadang kala diikuti rasa kejang
pada anggota tubuh yang menyebabkan penderitanya merasa tidak seimbang (menurut
istilah kedokteran disebut penyakit Ephilepsy).
Akan
tetapi gangguan seperti ni bias juga disebabkan oleh jin. Dan gangguan seperti
ini hanya akan menimpa orang yang berjiwa buruk dan keji. Baik karena jin itu
menganggap bahwa orang tersebut pantas dirasukinya maupun karena orang itu
telah menyakiti jin.
Dalil
Syari adanya kesurupan pada Al-Qur’an seperti pada QS Al-Baqarah : 275 dan Pada
dalil As-Sunnah dimana Rasulullah juga pernah mengalami orang-orang yang
kesurupan.
Sebab
Jin Mengganggu Manusia
Kita
bisa meringkas bahwa gangguan Jin terhadap manusia terjadi karena 3 sebab :
1. Jin
mencintai manusia
2. Manusia
menzalimi jin (menyiramkan air panas, menimpanya dari tempat tinggi)
3. Jin
berbuat zalim kepada manusia seperti ketika merasuki manusia tanpa sebab.
Merasuki manusia tidak mudah dilakukan oleh jin kecuali jika manusia dalam
salah satu keadaan dari empat keadaan dibawah ini :
a.
Kemarahan yang
meluap-luap
b.
Ketakutan yang sangat
c.
Memperturutkan hawa
nafsu
d. Kelalaian
yang melenakan.
Gejala
Kesurupan Jin pada Manusia
Beberapa
gejala bawah sadar adalah :
1. Sulit
tidur. Seseorang tidak dapat tidur kecuali setelah kendornya persendian dalam
waktu lama
2. Gelisah,
yaitu sering terbangun dari tidur diwaktu malam.
3. Kondisi
tertekan atau terhimpit yaitu bermimpi melihat sesuatu yang membuatnya gundah
dan ingin meminta tolong namun tidak mampu.
4. Mimpi-mimpi
yang menyeramkan
5. Bermimpi
melihat binatang di kala tidur seperti kucing, anjing, singa, unta, ular,
musang dan tikus.
6. Menggingit
dengan gigi taringnya di kala tidur.
7. Tertawa,
menangis, atau berteriak di kala tidur.
8. Mengaduh
di kala tidur.
9. Berdiri
dan berjalan tanpa sadar dalam keadaan tidur.
10. Bermimpi
ketika tidur kalau dia akan jatuh dari tempat yang tinggi
11. Bermimpi
melihat dirinya berada di kuburan, tempat sampah atau jalan yang mengerikan.
12. Bermimpi
melihat orang-orang aneh seperti orang yang berpostur sangat pendek/tinggi atau
orang-oran serba hitam.
13. Bermimpi
melihat gambar atau lukisan.
Beberapa
Gejala saat sadar :
1. Sakit
kepala yang berkelanjutan dengan catatan bahwa penyebabnya bukan karena sakit
mata, telinga, hidung, gigi, tenggorokan, atau perut.
2. Halangan
yaitu seakan akan selalu ada penghalang baginya ketika hendak berdzikir kepada
Allah, melaksanakan shalat dan hendak melakukan segala jenis ketaatan.
3. Linglung,
yakni kelinglungan pada otak.
4. Lemas
(loyo) dan malas.
5. Penyakit
ayan adalah apa yang dinamakan dengan kekejangan pada otot-otot.
6. Penyakit
pada salah sattu anggota tubuh sementara tim medis tidak mampu lagi
mengobatinya.
Jenis-jenis
Gangguan Jin
1.
Gangguan secara
menyeluruh. Jin menguasai seluruh tubuhnya seperti orang menderita kelumpuhan.
2.
Gangguan secara
parsial. Jin hanya menguasai salah satu anggota tubuh saja seperti lengan,
kaki, lisan dan sebagainya.
3.
Gangguan secara
berkesinambungan. Jin menetap di dalam tubuhnya dalam tempo yang cukup lama.
4. Gangguan
pada bagian tertentu. Gangguan ini hanya berlangsung beberapa menit saja.
Seperti otang yang tertekan atau terhimpit.
Kesimpulan
:
Hal utama yang saya petik dari membaca buku ini dan
pengalaman mengikuti pelatihan Ruqyah maupun beberapa kali mendampingi saudara
saya adalah bahwasanya setan memang benar-benar musuh yang nyata. Seringkali
kita memahami secara normative bahwa gangguan setan hanya berupa bisikan kearah
kemaksiatan ataupun keburukan namun ternyata ada beberapa hal yang membuka mata
saya ternyata memang setan adalah musuh yang nyata yaitu kita benar-benar
bergesekan dengan dunia mereka sehingga Rasulullah mengajarkan kita beberapa
adab-adab dalam kehidupan seperti berdoa sebelum masuk WC, doa bercermin,
mengibas-ngibaskan kasur sebelum tidur dan membaca doa, doa makan, makan dengan
tangan kanan dsb dengan salah satu hikmahnya disamping memang salah satu bentuk
taat kepada Allah dan RasulNya ternyata untuk membentengi diri kita dari
berbagai macam gangguan baik fisik maupun non fisik. Wallahu’alam.
Penulis : Wahid Adbussalam Bali (Pakar Dunia Ghaib Timur Tengah)
Penulis : Wahid Adbussalam Bali (Pakar Dunia Ghaib Timur Tengah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar