“Kesuksesan ditentukan rencana yang
cermat”. Bisa dipastikan bisnis yang dijalankan tanpa rencana keuangan yang
matang akan mudah bangkrut. Begitu pula pada bidang lainnya termasuk dalam
pengelolaan keuangan. Karena itu rencana keuangan yang baik menjadi bagian
penting untuk meraih kesuksesan dan kebebasan keuangan.
Rencana
keuangan merupakan strategi dalam mengelola keuangan untuk mencapai kesuksesan.
Selain berisi anggaran uang yang hendak anda keluarkan, rencana keuangan harus
menjelaskan jenis kebutuhan yang harus dipenuhi, skala prioritasnya, dan tujuan
dari pengeluaran tersebut. Rencana keuangan yang baik harus dapat diukur
ketepatannya, baik ketepatan waktu, alokasi sumber daya keuangan, evaluasi
pemasukan dan pengeluaran, maupun sikap anda bila pemasukan anda mengalami
hambatan. Target jumlah asset keuangan yang ingin anda raih dan waktu yang
diperlukan juga bisa dimasukkan dalam rencana keuangan.
Dalam
merencanakan keuangan yang matang, anda tidak boleh hanya terfokus pada
keinginan untuk mencapai tujuan anda. Anda harus focus memperhatikan bagaimana
cara mencapainya sheingga keuangan anda bisa tetap stabil atau tidak minus.
Konsep
manajemen keuangan pribadi atau keluarga pada dasarnya sama dengan manjajemen
keuangan perusahaan. Misalnya aktivitas pencatatan keuangan kas yang masuk dan
keluar, pengumpulan bukti transaksi, pembuatan anggaran pendapatan dan belanja,
pengelolaan hutang, laporan neraca kekayaan, serta laba dan rugu di akhir
periode.
Kebijaksanaan
dalam mengelola keuangan merupakan satu angkah maju yang membuat hidup anda
semakin baik. Melalui manajemen keuangan anda menjadi semakin bijaksana dalam
mengatur pola konsumsi anda. Sebagai contoh gambaran umum mengenai alokasi pada
bidang-bidang tertentu.
1. Pendidikan
dan Spiritualitas 20%
2. Investasi 10%
3. Menabung 10%
4. Asuransi 10%
5. Kebutuhan
hidup 10%
Apabila
dalam kondisi berhutang maka alokasi untuk hutang adalah 30%; pendidikan dan
spiritualitas 10%; kebutuhan hidup 45%; sedangkan bidang lainnya 5%.
Alokasi
berikutnya adalah investasi yang berfungsi sebagai alat untuk mempercepat
penambahan asset keuangan anda. Ada pilihan dalam berinvestasi dan harus
membutuhkan pengetahuan yang memadai untuk melakukannya. Sebagai contoh
investasi pada instrument keuangan seperti bursa saham dan reksadana. Kemudian investasi
pada usaha pada sector riil/berwirausaha dan investasi pada bidang property.
Prioritas
selanjutnya adalah menabung. Menabung berfungsi sebagai dana simpanan yang
dapat digunakan di kemudian hari. Jika kita cermati banyak orang yang
beranggapan keliru mengenai tujuan menabung. Kebanyakan orang beranggapan bahwa
menabung ditujukan untuk jangka panjang bahkan untuk pension. Padahal idealnya
menabung hanya untuk kebutuhan jangka pendek sebagai cadangan bila ada
kebutuhan mendadak. Menabung dapat dilakukan sebagaimana kita tahu yaitu
menggunakan jasa bank : baik jangka pendek maupun jangka waktu tertentu
(deposito). Selain itu juga dapat ditabung dalam bentuk emas untuk menghindari
inflasi.
Alokasi
selanjutnya adalah asuransi. Ibarat pepatah “sedia paying sebelum hujan” tujuan
dari asuransi adalah untuk berjaga-jaga bila ada peristiwa yang buruk menimpa.
Dengan membayar premi asuransi, perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah
uang kepada anda sebagai bentuk ganti rugi. Kitapun harus memiliki pengetahuan
yang mumpuni sebelum memilih jenis asuransi apa yang kita butuhkan dan
perusahaan mana yang dirasa credible dalam pelayanan tersebut.
Pengeluaran
bulanan terbesar adalah pada kebutuhan hidup. Pengeluaran bulanan ini akan
semakin membengkak jika anda tidak mampu membedakan kebutuhan dan keinginan.
Solusi yang dapat dilakukan adalah membuat skala prioritas kebutuhan yang
genting dan penting untuk dioenuhi terlebih dahulu. Selanjutnya dapat
menyesuaikan sesuai dengan kondisi keuangan.
Penulis : Peter Garlans Sina (Master
Ekonomi dan Manajemen Keuangan)
Penerbit : Real Books
Tidak ada komentar:
Posting Komentar