Senin, 11 Juli 2016

Letters To Karel

“PROLOG”

            letters to karelKisah dalam buku ini merupakan kisah nyata yang dialami oleh penulis sendiri yang bernama mas Nazhrul Anwar. Singkat cerita mas Nazhrul baru saja menikah dengan mba Ratna pada akhir tahun 2012. Selama pernikahanpun mas Nazhrul sudah banyak menghasilkan karya-karya melalui tulisannya beberapanya sudah diposting di FB. Melalui pernikahannya dengan mba Ratna pada 17 Oktober sekitar 13 tahun semenjak pernikahannya Alhamdulillah akhirnya mereka berdua dikaruniai seorang anak laki-laki bernama “Karel”. Namun kelahiran Karel juga merupakan perjuangan akhir mb Ratna di dunia ini dan mengantarkan beliau sebagai seorang syuhada..Ya mb Ratna meninggal setelah proses melahirkan. Pada buku Letter to Karel penulis “mas Nazhrul” menceritakan bagaimana perjuangan menjadi seorang single parents di awal perannya sebagai seorang ayah.

Dear Karel,
            I am sorry for everything. Baby, maaf atas kondisi sesulit ini. Padahal tidak sepantasnya seorang baby seperti kamu harus mengalaminya. Jika setiap bayi berhak untuk mendapatkan ASI setiap saat kapanpun ia mau, kamu harus mengalami prosesi yang cukup panjang hanya sekedar untuk mendapatkan ASI, itupun bukan dari ibu kamu sendiri.
            Prose situ bermula dari mencari ibu baik hati yang bersedua berbagi ASI-nya dengan kamu, Sayang. Yang bersedia pun belum tentu cocok karena harus diverifikasi dulu aspek kesehatan, keturunan, usia bayi yang dimiliki, agama sampai komitmen untuk bersedia mendonorkan ASI-nya dalam jangka panjang buat kamu.
            Sebagian besar ibu yang mendodorkan ASI-nya itu adalah wanita karier. Sebenarnya mereka bersusah payah memerah ASI-nya untuk persediaan ketika masa cutinya habis, agar jika mereka kembali bekerja, baby-nya masih tetap minum ASI. Dan mereka telah berbalik hati untuk kamu, Karel. Semoga Allah membalas setiap teteas ASI mereka dengan balasan yang jauh lebih baik, semoga pahala dari kebaikan-kebaikan yang kamu lakukan kelak mengalir juga kepada mereka sebagaimana ASI merek mengalir dalam tubuh kamu. Semoga Allah member syurga buat mereka ya, Sholeh.
            Proses menyusumu berlanjut dengan menjemput ASI ke rumah pendonor ASI dengan jarak yang lumayan jauh, 2-3 hari sekali menggunakan tas khusus karena ASI dalam kondisi beku pagi-pagi sekali jika ingin bertemu dan bersilaturahim langsung dengan keluarga pendonornya, karena diatas jam 7 pagi mereka harus berangkat kerja. Tentu ASI beku itu tidak bisa langsung diminum, Sayang. Masih panjang lagi prosesinya sampai ASI itu masuk ke dalam tubuh kamu. Haris didiamkan dulu sampai mencair, dengan perubahan suhu yang tidak boleh terlalu drastic agar tidak merusak zat gizinya. Setelah cari dihangatkan dan disterilkan lebih dahulu di dalam botol. Agar bebas dari kuman dan bakteri.
            Ribetnya lagi, ASI yang sudah cair tidak boleh dibekukan kembali. ASI yang sudah dihangatkan juga tidak boleh dihangatkan kembali. Artinya dibutuhkan pola khusus agar ASI itu bisa masuk dalam tubuh kamu dengan waktu dan jumlah yang tepat. Agar kamu tidak kekurangan setetespun, agar setiap kamu lapar ASI sudah siap tersedia.
            Pernah beberapa kali kamu menangis lapar, tapi ASI belum tersedia karena masih dingin atau masih dihangattkan. And you know what, Karel? Pada saat itu, jika saja keajaiban itu boleh diminta, abi akan langsung minta agar putting abi mengeluarkan ASA, Air Susu Ayah. Agar kamu tak perlu menangis lebih lama lagi.
            Kamu tahu kenapa kita harus repot-repot menjalani prose situ Karel?Kenapa tidak membeli susu formula saja di Supermarket terdekat. Lebih cepat and juga praktis, bukan?Karena ummi selalu ingin yang terbaik buat kamu, Sayang. Dan “terkadang sesuatu yang terbaik dalam kehidupan kita harus kita dapatkan dengan banyak pengorbanan”.
            Jauh-jauh sebelum ummi pergi untuk selamanya, dengan semangatnya ummi bercerita akan memberikan ASI eksklusif untuk kamu, Karel. Dua tahun enuh kalau bisa. Bahkan ummi memilih resign dari pekerjaannya hanya untuk memberikan kamu ASI eksklusif, Sayang. Jikapun harus kerja ummi mau bekerja dari rumah saja. Bahkan sejak 3 bulan sebelum kelahiran kamu ummi sudah membeli pumping ASI untuk menampung banyak stock ASI-nya buat kamu jika sesekali ummi harus pergi atau produksi ASI-nya sedang kurang banyak.
            Nah, Karel,,abi berharap kamu benar-benar mengerti tentang ini agar kamu tidak banyak mengeluh di kemudian hari; ada banyak hal dalam hidup yang tidak bisa kita minta begitu saja seenaknya kita, SHoleh. Seperti kamu yang tidak bisa meminta atau memilih lahir dari ibu yang seperti apa atau dengan kondisi yang bagaimana. Ada Allah yang Maha Berkehendak dan jika Allah sudah mengkehendak, seburuk apapun kehendak-Nya itu menurut kita, percayalah; bahwa menerima selalu menjadi pilihan yang paling bijak, Karel. Karena menolak kehendakNya hanya akan membuat hidup kita semakin sulit. Karena hanya dengan menerima kita bisa merasakan bahawa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita. Sabar ya SAyang..kamu mau tahu apa yang sering dikatakan ummi kamu kalau dia sedang mendapat ujian?

“Alhamdulillah ya, masih dikasih ujian, berarti Allah masih sayang sama kita”

Author             : Nazhrul Anwar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar