Sabtu, 09 Juli 2016

Think Wisely in Personal Finance

“Kesuksesan ditentukan rencana yang cermat”. Bisa dipastikan bisnis yang dijalankan tanpa rencana keuangan yang matang akan mudah bangkrut. Begitu pula pada bidang lainnya termasuk dalam pengelolaan keuangan. Karena itu rencana keuangan yang baik menjadi bagian penting untuk meraih kesuksesan dan kebebasan keuangan.
            Rencana keuangan merupakan strategi dalam mengelola keuangan untuk mencapai kesuksesan. Selain berisi anggaran uang yang hendak anda keluarkan, rencana keuangan harus menjelaskan jenis kebutuhan yang harus dipenuhi, skala prioritasnya, dan tujuan dari pengeluaran tersebut. Rencana keuangan yang baik harus dapat diukur ketepatannya, baik ketepatan waktu, alokasi sumber daya keuangan, evaluasi pemasukan dan pengeluaran, maupun sikap anda bila pemasukan anda mengalami hambatan. Target jumlah asset keuangan yang ingin anda raih dan waktu yang diperlukan juga bisa dimasukkan dalam rencana keuangan.

            Dalam merencanakan keuangan yang matang, anda tidak boleh hanya terfokus pada keinginan untuk mencapai tujuan anda. Anda harus focus memperhatikan bagaimana cara mencapainya sheingga keuangan anda bisa tetap stabil atau tidak minus.
            Konsep manajemen keuangan pribadi atau keluarga pada dasarnya sama dengan manjajemen keuangan perusahaan. Misalnya aktivitas pencatatan keuangan kas yang masuk dan keluar, pengumpulan bukti transaksi, pembuatan anggaran pendapatan dan belanja, pengelolaan hutang, laporan neraca kekayaan, serta laba dan rugu di akhir periode.
            Kebijaksanaan dalam mengelola keuangan merupakan satu angkah maju yang membuat hidup anda semakin baik. Melalui manajemen keuangan anda menjadi semakin bijaksana dalam mengatur pola konsumsi anda. Sebagai contoh gambaran umum mengenai alokasi pada bidang-bidang tertentu.
1.      Pendidikan dan Spiritualitas         20%
2.      Investasi                                        10%
3.      Menabung                                     10%
4.      Asuransi                                        10%
5.      Kebutuhan hidup                          10%
            Apabila dalam kondisi berhutang maka alokasi untuk hutang adalah 30%; pendidikan dan spiritualitas 10%; kebutuhan hidup 45%; sedangkan bidang lainnya 5%.
           
Seperti yang kita lihat dari presentasi alokasi penghasilan diatas, pendidikan dan spiritual menempati posisi tertinggi diantara bidang lain (selain kebutuhan hidup) dikarenakan pendidikan di sini tidak hanya diartikan dengan pendidikan pada jenjang formal melainkan pengetahuan secara normal. Investasi di bidang pendidikan dapat juga dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan keuangan dan memperbaharui pola piker dalam mengelola uang sehingga banyak ide yang didapat, Investasi di bidang pendidikan contohnya membeli buku, mengakses internet ataupun mengikuti seminar dan pelatihan. Sedangkan alokasi dana untuk spiritual bertujuan untuk pemenuuhan atas kebutuhan jiwa supaya jiwa tidak menjadi kering. Contohnya adalah mengalokasikan dana untuk kaum yang tidak mampu ataupun untuk kegiatan social. Jangan pernah berpikir jika mengeluarkan uang untuk membantu orang lain hidup akan sengsara karena kekurangan uang. Justru hidup anda akan semakin indah dan anda akan merasakan kepuasan batin. Yakinlah, Tuhan pasti akan membalas setiap kebaikan yang anda lakukan. Contoh anggaran untuk kebutuhan pendidikan dan spiritualitas misalkan anda memiliki penghasilan sebesar Rp 3.000.000 per bulan, maka 10% alokasi pendidikan akan senilai Rp 300.000 dan 10% untuk kebutuhan spiritualitas juga senilai Rp 300.000.
            Alokasi berikutnya adalah investasi yang berfungsi sebagai alat untuk mempercepat penambahan asset keuangan anda. Ada pilihan dalam berinvestasi dan harus membutuhkan pengetahuan yang memadai untuk melakukannya. Sebagai contoh investasi pada instrument keuangan seperti bursa saham dan reksadana. Kemudian investasi pada usaha pada sector riil/berwirausaha dan investasi pada bidang property.
            Prioritas selanjutnya adalah menabung. Menabung berfungsi sebagai dana simpanan yang dapat digunakan di kemudian hari. Jika kita cermati banyak orang yang beranggapan keliru mengenai tujuan menabung. Kebanyakan orang beranggapan bahwa menabung ditujukan untuk jangka panjang bahkan untuk pension. Padahal idealnya menabung hanya untuk kebutuhan jangka pendek sebagai cadangan bila ada kebutuhan mendadak. Menabung dapat dilakukan sebagaimana kita tahu yaitu menggunakan jasa bank : baik jangka pendek maupun jangka waktu tertentu (deposito). Selain itu juga dapat ditabung dalam bentuk emas untuk menghindari inflasi.
            Alokasi selanjutnya adalah asuransi. Ibarat pepatah “sedia paying sebelum hujan” tujuan dari asuransi adalah untuk berjaga-jaga bila ada peristiwa yang buruk menimpa. Dengan membayar premi asuransi, perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah uang kepada anda sebagai bentuk ganti rugi. Kitapun harus memiliki pengetahuan yang mumpuni sebelum memilih jenis asuransi apa yang kita butuhkan dan perusahaan mana yang dirasa credible dalam pelayanan tersebut.

            Pengeluaran bulanan terbesar adalah pada kebutuhan hidup. Pengeluaran bulanan ini akan semakin membengkak jika anda tidak mampu membedakan kebutuhan dan keinginan. Solusi yang dapat dilakukan adalah membuat skala prioritas kebutuhan yang genting dan penting untuk dioenuhi terlebih dahulu. Selanjutnya dapat menyesuaikan sesuai dengan kondisi keuangan.

Penulis             : Peter Garlans Sina (Master Ekonomi dan Manajemen Keuangan)
Penerbit           : Real Books

Tidak ada komentar:

Posting Komentar