Jumat, 08 Juli 2016

Peran Inovatif Petani Cabai Kulonprogo dalam Pembentukan Pasar Lelang untuk Menghadapi Persaingan Harga

Fungsi manajemen pemasaran dalam mendukung penjualan sangatlah penting terlebih pada komoditas pertanian yang memiliki kelemahan cepat rusak. Penanganan pasca panen yang tepat akan meminimalisir resiko dalam mengelola pemasaran komoditas pertanian. Namun dalam beberapa kasus di berbagai daerah di Indonesia belum banyak yang menemukan penanganan pasca panen yang tepat pada komoditas pertanian apalagi dengan campur tangan teknologi. Rata-rata penanganan masih sangatlah sederhana yaitu panen, kemudian dijual kepada tengkulak/pedagang. Hal tersebut dipengaruhi juga oleh tekanan pedagang/tengkulak serta kondisi petani yang memerlukan asupan dana secepatnya sehingga kondisi tersebut memaksa petani untuk menjual komoditas pertaniannya sesegera mungkin kepada pedagang/tengkulak tanpa adanya added value dan tentunya dengan harga yang murah.
Permasalahan klasik dalam dunia pertanian semacam ini kemudian dicoba untuk dijawab oleh para petani di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Petani yang terkenal mengelola lahan marginal menjadi lahan produktif ini menghasilkan beberapa tanaman pertanian terutama tanaman hortikultura seperti cabai, bawang merah, melon, mentimun, dan semangka. Beberapa aneka tanaman hortikultura yang dibudidayakan oleh petani di lahan pasir pantai tersebut ada satu tanaman yang menjadi unggulan di daerah pesisir pantai Kulonprogo yaitu tanaman cabai merah. Dilihat lebih jauh lagi ternyata cabai merah yang dihasilkan tidak kalah dengan cabai merah yang dibudidayakan di lahan sawah maupun ladang yang notabennya memiliki kandungan hara dan air yang lebih baik. Bila ditelusuri salah satu faktor keunggulan tersebut disebabkan karena kadar air yang kecil sehingga cabai lebih tahan lama.
Panen berlimpah, kurangnya pengetahuan akan pasca panen, harga jual rendah karena kurang memiliki posisi tawar di mata pedagang/ tengkulak. Permasalahan tersebut juga kerap dihadapi oleh petani cabai di Kulonprogo. Namun usaha pemasaran cabai merah di pesisir antai Kulonprogo kini semakin berkembang dengan salah satu faktor pendukungnya yaitu telah dibentuknya pasar lelang cabai merah untuk membantu memasarkan hasil cabai merah para petani disana. Pasar lelang ini dibentuk oleh petani di pesisir Kulonprogo melalui peran kelompok tani dengan tujuan bersama agar petani memiliki posisi tawar yang tinggi dan harga jual tidak dipermainkan oleh tengkulak sehingga petani memperoleh pendapatan yang tinggi/adil dan dapat bersaing.
Konsep Pasar Lelang
            Pasar lelang menurut Mardjoko (2004) diartikan sebagai suatu pasar dimana penjual (petani sebagai produsen) menawarkan komoditi (hasil panennya) dengan volume, mutu, harga tertentu dan berinteraksi dengan pembeli melalui harga penawaran tertinggi dan pembayarannya dilakukan secara tunai.

            Pasar lelang yang berada di Kabupaten Kulonprogo dibentuk melalui peran kelompok tani pada masing-masing wilayah dimana pada setiap wilayah dibentuklah tempat yang dipergunakan untuk mengumpulkan hasil panen cabai merah yang akan dilelang (dalam bentuk padepokan kelompok tani) yang akan dibuka dengan waktu yang berbeda. Calon pembeli (Pedagang/Tengkulak) akan berkumpul pada pasar lelang sesuai dengan jadwal yang telah berjalan. Ketika pasar lelang dibuka pedagang akan menuliskan harga yang ditawarkan pada pengelola pasar lelang berikut dengan jumlah yang akan dibeli pada kertas tertutup. Tawaran harga yang telah dikumpulkan pada sebuah kotak dari masing-masing calon pembeli akan dibacakan oleh pengelola pasar lelang dan dituliskan hasil penawaran pada papan tulis secara terbuka. Calon pembeli dengan penawar tertinggi merupakan pemenangnya yang akan membawa pulang komoditas yang akan dibelinya tersebut. Dalam mengambil keputusan untuk menentukan nilai harga yang akan ditawarkan sebelumnya calon pembeli mencari infromasi harga kepada jaringan mereka yang tersebar diberbagai wilayah.

         
   Sebagian besar calon pembeli yang turut serta pada pasar lelang di Kabupaten Kulonprogo merupakan pedagang besar yang merupakan suplier yang akan memasarkan komoditas pertanian tersebut ke Jawa Barat, Jakarta dan Sumatra. Apabila calon pembeli tidak memenangkan hasil lelang maka ia akan mengikuti kegiatan lelang di pasar lelang yang akan buka di jam berikutya dimana calon pembeli akan termotivasi untu menawarkan harga yang lebih tinggi dari tawaran sebelumnya untuk memenangkan lelang. Melalui kegiatan ini posisi tawar petani cabai merah di Kabupaten Kulonprogo akan meningkat dan pendapatan yang diperoleh akan meningkat pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar